Definisi
Model Spiral
(spiral model) adalah salah satu bentuk dari Metode Pengembangan Perangkat
Lunak atau yang disebut SDLC (Software Development Life Cycle), yang sangat
populer digunakan dalam bidang teknologi informasi. Model Spiral adalah
gabungan dari Model Prototyping dan Model Waterfall dengan penekanan yang
tinggi pada analisis risiko tiap tahapannya.
Bentuk ini
bersifat iteratif atau berulang dengan mengontrol aspek yang teratur dari
sekuensial linier. Fungsi Model Spiral ini adalah untuk melakukan perubahan,
penambahan dan pengembangan suatu software dengan deretan pertambahan menjadi
lebih baik secara cepat dan tepat berdasarkan keinginan dan kebutuhan
penggunanya.
Karakteristik
Spiral model
adalah penggabungan antara prototyping
model dan waterfall model , metode iterasi yang ada pada prototyping model dan
tahap sistematis yang digunakan dalam waterfall model digabungkan menjadi satu
sehingga menciptakan model baru.
Model Spiral ini
dapat digunakan sepanjang kehidupan artinya pada model ini tidak akan berakhir
jika terus dikembangkan dimana awal bisa menjadi pengembangan lagi pada suatu
perangkat lunak dan pada model ini bisa terjadi pemberhentian dimana jika kita
tidak menggunakan perangkat lunak tersebut lagi atau tidak ingin mengembangkannya
lagi maka bisa saja terjadi pemberhentian seperti ini tapi jika perangkat lunak
tersebut kita ingin kembangkan lagi maka prosesnya bisa dimulai lagi. Model
spiral ini biasanya digunakan atau dipakai oleh perusahaan - perusahaan besar
yang membutuhkan perangkat lunak yang terus di kembangkan.
Sejarah Spiral
Model
Tahun 1986, model ini dikenalkan pertama kali oleh
Barry Boehm pada makalahnya yang berjudul “A Spiral Model of Software
Development and Enhancement”. Makalah tersebut menjelaskan tentang sebuah
diagram yang dihasilkan dari berbagai publikasi yang mendiskusikan tentang Model
Spiral ini. Model ini merupakan model yang sudah lama, tetapi sangat berguna
untuk melakukan pembangunan proyek-proyek besar.
Pada makalah awal yang dibuatnya, Barry Boehm
menganggap bahwa Model Spiral adalah suatu model proses yang berhubungan dengan
inkrementasi, Model Waterfall dan Model Prototyping.
Namun dalam publikasi selanjutnya, Boehm
menjelaskan bahwa Model Spiral sebagai model proses generator yang mana pilihan
berdasarkan risiko proyek untuk menghasilkan suatu model proses yang tepat
untuk proyek tersebut. Dengan demikian, inkrementasi, Model Waterfall dan Model
Prototyping adalah kasus khusus dengan pola risiko proyek tertentu dari Model
Spiral.
Tahap-tahap Spiral
Model
Dalam Model Spiral terdapat lima tahap untuk
merealisasikan penggunaannya sebagai berikut :
1. Tahap Liason
Tahap ini berhubungan dengan komunikasi antara
orang yang akan mengembangkan software (system analyst) dengan pelanggan.
Tujuannya adalah agar dapat memuaskan pelanggan dengan memperbaiki dan
mengembangkan software sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan keinginannya.
2. Tahap Planning
Tahap perencanaan meliputi estimasi biaya yang
digunakan, batas waktu, pengaturan jadwal, identifikasi lingkungan kerja,
sumber-sumber infomasi untuk melakukan iterasi. Hasilnya adalah dokumen spesifikasi
kebutuhan sistem dan bisnis.
3. Tahap Analisis Risiko
Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi risiko
yang berpotensial untuk terjadi dan menghasilkan suatu solusi alternatif secara
teknis dan manajemen saat strategi mitigasi risiko direncanakan dan
diselesaikan.
4. Tahap Rekayasa (engineering)
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
·
Menguji, coding dan mengembangkan software
·
Menginstal software
·
Membuat prototipe
·
Mendesain dokumen
·
Meringkas suatu pengujian software
·
Membuat laporan atas kekurangan dari software agar segera diperbaiki
5. Tahap Evaluasi
Peran pelanggan sangat diperlukan pada tahap ini.
Mereka dapat memberikan masukan dan tanggapan, mengevaluasi produk kerja dan
memastikan bahwa produk yang dibutuhkan sesuai dengan semua ketentuan. Jika
terdapat perubahan, semua tahapan akan diperbaiki sesuai dengan kepuasan
pelanggan. Namun, mengidentifkasi dan memantau risiko yang terjadi juga
diperlukan, seperti cost overrun.
Penggunaan Spiral
Model
Model Spiral tepat digunakan dalam hal sebagai
berikut :
·
Ketika memiliki sebuah proyek dengan risiko sedang hingga tinggi
·
Komitmen proyek jangka panjang karena potensi perubahan pada prioritas
ekonomi dalam perubahan waktu
·
Lini produk baru yang harus dirilis secara bertahap untuk mendapatkan
feedback pelanggan dengan cukup
·
Ketika penciptaan prototipe berlaku
·
Perubahan signifikan yang diharapkan dalam produk selama siklus
pengembangan
·
Persyaratan yang kompleks dan memerlukan suatu evaluasi
Referensi :
Referensi :
https://www.academia.edu/9477741/SPIRAL_MODEL_REKAYASA_PERANGKAT_LUNAK
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-model-spiral-dalam-pengembangan-perangkat-lunak/15028/2
(reza/12164003)
0 komentar:
Posting Komentar