Minggu, 23 September 2018

Model Spiral..


Definisi


Model Spiral (spiral model) adalah salah satu bentuk dari Metode Pengembangan Perangkat Lunak atau yang disebut SDLC (Software Development Life Cycle), yang sangat populer digunakan dalam bidang teknologi informasi. Model Spiral adalah gabungan dari Model Prototyping dan Model Waterfall dengan penekanan yang tinggi pada analisis risiko tiap tahapannya. 
Bentuk ini bersifat iteratif atau berulang dengan mengontrol aspek yang teratur dari sekuensial linier. Fungsi Model Spiral ini adalah untuk melakukan perubahan, penambahan dan pengembangan suatu software dengan deretan pertambahan menjadi lebih baik secara cepat dan tepat berdasarkan keinginan dan kebutuhan penggunanya.


Karakteristik


Spiral model adalah penggabungan antara  prototyping model dan waterfall model , metode iterasi yang ada pada prototyping model dan tahap sistematis yang digunakan dalam waterfall model digabungkan menjadi satu sehingga menciptakan model baru.
Model Spiral ini dapat digunakan sepanjang kehidupan artinya pada model ini tidak akan berakhir jika terus dikembangkan dimana awal bisa menjadi pengembangan lagi pada suatu perangkat lunak dan pada model ini bisa terjadi pemberhentian dimana jika kita tidak menggunakan perangkat lunak tersebut lagi atau tidak ingin mengembangkannya lagi maka bisa saja terjadi pemberhentian seperti ini tapi jika perangkat lunak tersebut kita ingin kembangkan lagi maka prosesnya bisa dimulai lagi. Model spiral ini biasanya digunakan atau dipakai oleh perusahaan - perusahaan besar yang membutuhkan perangkat lunak yang terus di kembangkan.
Sejarah Spiral Model


Tahun 1986, model ini dikenalkan pertama kali oleh Barry Boehm pada makalahnya yang berjudul “A Spiral Model of Software Development and Enhancement”.  Makalah tersebut menjelaskan tentang sebuah diagram yang dihasilkan dari berbagai publikasi yang mendiskusikan tentang Model Spiral ini. Model ini merupakan model yang sudah lama, tetapi sangat berguna untuk melakukan pembangunan proyek-proyek besar.
Pada makalah awal yang dibuatnya, Barry Boehm menganggap bahwa Model Spiral adalah suatu model proses yang berhubungan dengan inkrementasi, Model Waterfall dan Model Prototyping.
Namun dalam publikasi selanjutnya, Boehm menjelaskan bahwa Model Spiral sebagai model proses generator yang mana pilihan berdasarkan risiko proyek untuk menghasilkan suatu model proses yang tepat untuk proyek tersebut. Dengan demikian, inkrementasi, Model Waterfall dan Model Prototyping adalah kasus khusus dengan pola risiko proyek tertentu dari Model Spiral.
Tahap-tahap Spiral Model


Dalam Model Spiral terdapat lima tahap untuk merealisasikan penggunaannya sebagai berikut :
1. Tahap Liason
Tahap ini berhubungan dengan komunikasi antara orang yang akan mengembangkan software (system analyst) dengan pelanggan. Tujuannya adalah agar dapat memuaskan pelanggan dengan memperbaiki dan mengembangkan software sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan keinginannya.
2. Tahap Planning
Tahap perencanaan meliputi estimasi biaya yang digunakan, batas waktu, pengaturan jadwal, identifikasi lingkungan kerja, sumber-sumber infomasi untuk melakukan iterasi. Hasilnya adalah dokumen spesifikasi kebutuhan sistem dan bisnis.
3. Tahap Analisis Risiko
Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi risiko yang berpotensial untuk terjadi dan menghasilkan suatu solusi alternatif secara teknis dan manajemen saat strategi mitigasi risiko direncanakan dan diselesaikan.
4. Tahap Rekayasa (engineering)
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah sebagai berikut :
·         Menguji, coding dan mengembangkan software
·         Menginstal software
·         Membuat prototipe
·         Mendesain dokumen
·         Meringkas suatu pengujian software
·         Membuat laporan atas kekurangan dari software agar segera diperbaiki
5. Tahap Evaluasi
Peran pelanggan sangat diperlukan pada tahap ini. Mereka dapat memberikan masukan dan tanggapan, mengevaluasi produk kerja dan memastikan bahwa produk yang dibutuhkan sesuai dengan semua ketentuan. Jika terdapat perubahan, semua tahapan akan diperbaiki sesuai dengan kepuasan pelanggan. Namun, mengidentifkasi dan memantau risiko yang terjadi juga diperlukan, seperti cost overrun. 
Penggunaan Spiral Model


Model Spiral tepat digunakan dalam hal sebagai berikut :
·         Ketika memiliki sebuah proyek dengan risiko sedang hingga tinggi
·         Komitmen proyek jangka panjang karena potensi perubahan pada prioritas ekonomi dalam perubahan waktu
·         Lini produk baru yang harus dirilis secara bertahap untuk mendapatkan feedback pelanggan dengan cukup
·         Ketika penciptaan prototipe berlaku
·         Perubahan signifikan yang diharapkan dalam produk selama siklus pengembangan
·         Persyaratan yang kompleks dan memerlukan suatu evaluasi 


      Referensi :


https://www.academia.edu/9477741/SPIRAL_MODEL_REKAYASA_PERANGKAT_LUNAK
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-model-spiral-dalam-pengembangan-perangkat-lunak/15028/2

(reza/12164003)



0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html